Latest News

JENIS PUISI

Posted by vina lubiana on Kamis, 15 Oktober 2009 , under | komentar (1)



A. Puisi Lama
Secara garis besar puisi lama dapat dikelompokkan menjadi :
1.Mantera,puisi lama yang menggunakan kata-kata yang dianggap memiliki kekuatan gaib(magic) diucapkan pada waktu dan tempat tertentu, biasanya diucapkan dengan nada yang khas.
2. Pantun, merupakan puisi asli Indonesia.
Ciri-ciri Pantun :
- Terdiri atas empat baris tiap baitnya.
- Tiap baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata.
- Sajaknya abab
- Dua baris pertama merupakan sampiran dan dua baris terakhir berupa isi.
3. Karmina, pantun yang lebih ringkas dan mempunyai fungsi sebagai alat perhubungan dan dipergunakan untuk menyindir, ejekan atau kejenakaan.
Ciri-ciri karmina :
- terdiri ats dua baris
- baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi.
- sajaknya aa
4. Gurindam, bentuk kesusastraan lama yang berasal dari kesusastraan Tamil. Perkataan gurindam berarti perhiasan atau bunga.
Ciri-ciri gurindam :
- terdiri atas dua baris
- sajaknya aa
- baris pertama merupakan sebab, baris kedua berisi akibat
- isinya berupa nasihat atau petuah

Ciri - Ciri Pengendara Berbahaya

Posted by vina lubiana on Kamis, 03 September 2009 , under | komentar (0)



PEMBALAP LIAR
Ini dia biangnya bikin kesel di jalanan. Para pembalap liar kerap mengubah jalanan jadi trek balap. Udah gitu mereka lantas belaga jadi yang punya jalanan. Mereka nggak peduli sama pengguna jalan lain yang keganggu karena ulahnya. Malah berani ngelawan kalo ada yang ngomel.
Pembalap liar ada di urutan pertama pengendara berbahaya yang harus diwaspadai. Dengan caranya mengubah jalanan jadi trek balap aja udah banyak kesalahan yang dilakuin. Dari strukturnya, jalan raya jelas beda sama trek balap. Belum lagi pasti banyak aturan yang dilanggar. Ditambah yang paling parah lagi adalah cara mengendarai motor.
SELONONG CUY !
Coba perhatiin di tiap perhentian lampu lalu lintas. Hitung ada berapa pengendara motor yang patuh pada aturan berhenti di belakang garis yang dibatasi tiang lampu lalu lintas saat lampu merah menyala. Pasti jumlahnya bisa dihitung pake jari. Padahal jumlah pengendara motor udah nggak bisa dihitung pake jari lagi.
Ternyata bukan cuma niatan aja, tapi ada juga yang nekat melanggar lampu lalu lintas saat sedang merah. Nah, yang keliatannya cuma niat serta yang udah nekat sama- sama berpotensi membahayakan. Gimana nggak ? Ulah mereka itu bisa bikin pengguna jalan lain jadi panik. Selain itu, yang nekat tadi kalo lagi sial bisa ketabrak kendaraan dari arah lain yang sedang melaju.
HOBI NYELIP
Dibanding mobil yang ukurannya bikin boros jalanan, motor jelas lebih simpel. Makanya bisa melaju lebih lancar di jalanan. Masalahnya banyak pengendara motor yang memanfaatkan kelebihan dari ukuran bodi motor ini dengan seenaknya.
Liat aja saat jalanan lagi macet. Pengendara motor pasti tetap melajukan motornya. Caranya adalah dengan memanfaatkan ruang di antara mobil-mobil yang lagi ngantri. Tapi kadang ruang yang dimanfaatkan tuh rada gak memungkinkan. Kalo udah gini nggak jarang mobil kena senggol, bikin bodi jadi lecet kena baret atau spion patah.
Sebenernya sih nggak masalah kalo pengendara motor memanfaatkan celah yang ada buat meloloskan motornya dari kemacetan. Tapi lebih baik kalo dilakukan secara benar. Misalnya, nggak pake ngebut atau maksain ruang yang rada sempit.
RAJA TEGA
Pernah liat pengendara motor yang membonceng anggota keluarganya ?? Mungkin nggak jadi masalah kalo ngeboncengnya cuma satu orang. Tapi yang terjadi belakangan ini adalah lebih dari satu orang. Udah gitu kebanyakan anak kecil pula. Malah kadang ngebiarin anaknya yang masih kecil berdiri di atas jok.
Ini adalah ulah paling mutakhir dari pengendara motor di Indonesia. Nggak habis pikir aja kenapa pengendara motor segitu nekatnya bermain-main dengan nyawa. Meski kesulitan sama transportasi keluarganya, tapi seharusnya mereka nggak pake jalan pintas seperti itu. Apalagi ada pengguna jalan lain yang juga nekat untuk kepentingannya masing-masing. Mestinya sih aturan buat membonceng lebih diperketat lagi. Tapi berhubung pelaksanaannya belum jelas, bukan berarti cara membonceng boleh seenaknya. Atau minimal tau ada resiko besar yang bisa menimpa pengendara motor.
PENGENDARA BORONGAN
Sekarang ini kondisi jalanan emang nggak menentu. Kadang diluar jam-jam sibuk aja, macetnya masih gila-gilaan. Jelas banyak urusan yang jadi terbengkalai kalo menuruti rutinitas kemacetan. Contohnya buat mengirim barang dalam jumlah besar. Untungnya (atau sialnya) keberadaan motor bisa dipake buat mensiasati ini. Makanya di jalanan kerap terlihat pengendara motor yang memborong barang bawaan di atas motor.
Asal tau aja mengendarai motor adalah pekerjaan yang sulit dan membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Terutama buat menjaga keseimbangan dan mewaspdai pengguna jalan yang lain. Makanya akan jadi berbahaya sekiranya konsentrasi tadi terbagi-bagi buta mengurusi barang bawaan yang jumlahnya banyak. Sekiranya konsentrasi buyar risikonya udah jelas membahayakan nyawa.
CUEK BEBEK
Pasti kita sering ngelihat ada pengendara motor yang sok sakti di jalanan. Cirinya adalah mereka yang mengendarai motor tanpa perlengakapan yang memadai. Contonya yang cuma pakai pakaian seadanya, kayak pake kaos, celana pendek, dan sandal jepit. pakaian kayak dini gak bakal memberikan perlindungan apapun ke badan sekiranya terjadi kecelakaan. Lantas yang lebih sakti lagi ada yang nekat gak pake helm.

Tiup Lilinnya !

Posted by vina lubiana on Sabtu, 29 Agustus 2009 , under | komentar (0)



BANYAK DOA, BANYAK HADIAH
Tradisi merayakan ultah dipercaya berasal dari Eropa sekitar tahun 300 SM. Saat itu bangsa Romawi percaya bahwa bila seseorang ultah, roh-roh jahat akan mendatanginya. Untuk berlindung dari roh jahat, kita yang ultah harus mengundang keluarga dan teman untuk menemani. gunanya agar mereka memberi doa dan hadiah agar kita bahagia. Suasana hangat konon membuat roh jahat malas mendekati.
DARI NEGARA KE NEGARA
Meski tambah tua, nggak sepantasnya ultak bikin kita sedih. makanya, di beberapa negara, ultah dirayakan dengan suka cita, bahkan unik. Di Meksiko, kita yang ultah mendapat hadiah pinata, boneka binatang dari adonan kertas berisi permen dan cokelat. Kita harus memukul pinata dengan kayu sekeras-kerasnya. Syaratnya, mata harus ditutup.
Beda lagi di Atlanta, AS. Hidung orang yang ultah bakal dilumuri mentega. Maksudnya, hidung licin bikin kita susah didekati roh jahat. Sedangkan di China, yang berulang tahun akan disuguhi mie untuk makan siang dan dapat uang dari orang tua.
Di Irlandia, kita bakal diangkat beramai-ramai lalu dibalikkan dengan posisi kepala di bawah. Kepala kita akan dibenturkan (pelan-pelan) ke lantai sebanyak umur kita saat itu. Di Nepal, dahi kita akan dilumuri pewarna sebagai tanda keberuntungan.
Perayaan di negara Indonesia juga gak kalah seru. Sejak lama orang Jawa dan Betawi menghidangkan nasi kuning untuk pesta ultah. Bentuk kerucut tumpeng menandakkan wilayah bumi yang terdiri atas laut (air), udara, dan tanah.


Dikutip dari Majalah CC

Huruf Braille, Huruf Penyelamat

Posted by vina lubiana on Rabu, 26 Agustus 2009 , under | komentar (0)



Sistem Braille ditemukan oleh Louis Braille dari Perancis. Braille buta karena matanya terkena pisau sewaktu ayahnya memotong kulit. Braille mendapat inspirasi membuat sistem Braille dari Kapten Charles Barbier, seorang mantan perwira pasukan Napoleon. Ketika perang, Barbier menciptakan tulisan malam (night writing) yang terdiri atas titik - titik dan garis timbul yang digunakan untuk perintah-perintah militer pada malam hari dengan cara merabanya. Braille melakukan penelitian dan menyadari bahwa tunanetra lebih peka terhadap titik timbul dibandingkan garis timbul. Braille menciptakan huruf Braille hanya menggunakan titik timbul dan menetapkan enam titik domino sebagai kerangka sistem tulisan. Beberapa dari enam titik itu divariasikan letaknya sehingga bisa membentuk 63 macam kombinasi yang cukup untuk menggambarkan abjad, angka, tanda baca, matematika, musik, dsb.
Louis Braille diangkat menjadi guru di L'Institution Nationale des Jeunes Aveugles. Sistem Braille ini pertama kali digunakan di tempat Braille mengajar. Salah satu penentang tulisan Braille adalah Dr. Dufau. Tulisan ini tidak disetujui karena dianggap berbeda dengan tulisan pada umumnya dan tidak masuk akal. Meski ditentang, para murid justru ingin belajar dengan huruf Braille. Mereka menganggap huruf Braille dapat membantu mereka berkembang dengan cepat.
Braille wafat pada 6 Januari 1852. Beberapa bulan setelah ia wafat, ciptaan Braille tersebut akhirnya diakui secara resmi dan mulai berkembang luas hingga negara-negara lain. Akhir abad ke 19, sistem tulisan ini diakui secara universal dengan nama "tulisan Braille".