Latest News

Ciri - Ciri Pengendara Berbahaya

Kamis, 03 September 2009 , Posted by vina lubiana at 01.17

PEMBALAP LIAR
Ini dia biangnya bikin kesel di jalanan. Para pembalap liar kerap mengubah jalanan jadi trek balap. Udah gitu mereka lantas belaga jadi yang punya jalanan. Mereka nggak peduli sama pengguna jalan lain yang keganggu karena ulahnya. Malah berani ngelawan kalo ada yang ngomel.
Pembalap liar ada di urutan pertama pengendara berbahaya yang harus diwaspadai. Dengan caranya mengubah jalanan jadi trek balap aja udah banyak kesalahan yang dilakuin. Dari strukturnya, jalan raya jelas beda sama trek balap. Belum lagi pasti banyak aturan yang dilanggar. Ditambah yang paling parah lagi adalah cara mengendarai motor.
SELONONG CUY !
Coba perhatiin di tiap perhentian lampu lalu lintas. Hitung ada berapa pengendara motor yang patuh pada aturan berhenti di belakang garis yang dibatasi tiang lampu lalu lintas saat lampu merah menyala. Pasti jumlahnya bisa dihitung pake jari. Padahal jumlah pengendara motor udah nggak bisa dihitung pake jari lagi.
Ternyata bukan cuma niatan aja, tapi ada juga yang nekat melanggar lampu lalu lintas saat sedang merah. Nah, yang keliatannya cuma niat serta yang udah nekat sama- sama berpotensi membahayakan. Gimana nggak ? Ulah mereka itu bisa bikin pengguna jalan lain jadi panik. Selain itu, yang nekat tadi kalo lagi sial bisa ketabrak kendaraan dari arah lain yang sedang melaju.
HOBI NYELIP
Dibanding mobil yang ukurannya bikin boros jalanan, motor jelas lebih simpel. Makanya bisa melaju lebih lancar di jalanan. Masalahnya banyak pengendara motor yang memanfaatkan kelebihan dari ukuran bodi motor ini dengan seenaknya.
Liat aja saat jalanan lagi macet. Pengendara motor pasti tetap melajukan motornya. Caranya adalah dengan memanfaatkan ruang di antara mobil-mobil yang lagi ngantri. Tapi kadang ruang yang dimanfaatkan tuh rada gak memungkinkan. Kalo udah gini nggak jarang mobil kena senggol, bikin bodi jadi lecet kena baret atau spion patah.
Sebenernya sih nggak masalah kalo pengendara motor memanfaatkan celah yang ada buat meloloskan motornya dari kemacetan. Tapi lebih baik kalo dilakukan secara benar. Misalnya, nggak pake ngebut atau maksain ruang yang rada sempit.
RAJA TEGA
Pernah liat pengendara motor yang membonceng anggota keluarganya ?? Mungkin nggak jadi masalah kalo ngeboncengnya cuma satu orang. Tapi yang terjadi belakangan ini adalah lebih dari satu orang. Udah gitu kebanyakan anak kecil pula. Malah kadang ngebiarin anaknya yang masih kecil berdiri di atas jok.
Ini adalah ulah paling mutakhir dari pengendara motor di Indonesia. Nggak habis pikir aja kenapa pengendara motor segitu nekatnya bermain-main dengan nyawa. Meski kesulitan sama transportasi keluarganya, tapi seharusnya mereka nggak pake jalan pintas seperti itu. Apalagi ada pengguna jalan lain yang juga nekat untuk kepentingannya masing-masing. Mestinya sih aturan buat membonceng lebih diperketat lagi. Tapi berhubung pelaksanaannya belum jelas, bukan berarti cara membonceng boleh seenaknya. Atau minimal tau ada resiko besar yang bisa menimpa pengendara motor.
PENGENDARA BORONGAN
Sekarang ini kondisi jalanan emang nggak menentu. Kadang diluar jam-jam sibuk aja, macetnya masih gila-gilaan. Jelas banyak urusan yang jadi terbengkalai kalo menuruti rutinitas kemacetan. Contohnya buat mengirim barang dalam jumlah besar. Untungnya (atau sialnya) keberadaan motor bisa dipake buat mensiasati ini. Makanya di jalanan kerap terlihat pengendara motor yang memborong barang bawaan di atas motor.
Asal tau aja mengendarai motor adalah pekerjaan yang sulit dan membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Terutama buat menjaga keseimbangan dan mewaspdai pengguna jalan yang lain. Makanya akan jadi berbahaya sekiranya konsentrasi tadi terbagi-bagi buta mengurusi barang bawaan yang jumlahnya banyak. Sekiranya konsentrasi buyar risikonya udah jelas membahayakan nyawa.
CUEK BEBEK
Pasti kita sering ngelihat ada pengendara motor yang sok sakti di jalanan. Cirinya adalah mereka yang mengendarai motor tanpa perlengakapan yang memadai. Contonya yang cuma pakai pakaian seadanya, kayak pake kaos, celana pendek, dan sandal jepit. pakaian kayak dini gak bakal memberikan perlindungan apapun ke badan sekiranya terjadi kecelakaan. Lantas yang lebih sakti lagi ada yang nekat gak pake helm.

Currently have 0 komentar:

Leave a Reply

Posting Komentar